Senin, 21 Oktober 2013

Alkuna

Alkuna termasuk dalam keluarga hidrokarbon atau senyawa yang hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon. Alkuna secara khusus ditandai dengan adanya ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon. Kebanyakan ikatan kimia adalah ikatan tunggal, yang berarti terdiri dari dua ikatan elektron. Ikatan rangkap tiga, di sisi lain, terdiri dari enam ikatan elektron.
Tata nama senyawa alkuna:
Etuna
C2H2
Propuna
C3H4
Butuna
C4H6
Pentuna
C5H10
Heksuna
C6H12
Heptuna
C7H14
Oktuna
C8H16
Nonuna
C9H18
Dekuna
C10H20


Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (C2H2). Nama lain etuna adalah asetilena. Dalam industri asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempurna. Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air. Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid).

Jika diperhatikan, gas karbid berbau tidak sedap. Namun sebenarnya gas asetilena murni tidaklah berbau busuk bahkan sedikit harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena yang dibuat dari batu karbid tidak murni, tetapi mengandung campuran. Perlu diketahui bahwa gas forfin juga bersifat racun. Jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap, sehingga orang akan menghindarinya.gas Asetelin, berasal dari kata acetylene dengan rumus kimia C2H2. Gas ini memiliki kelebihan dibanding dengan gas bahan bakar lainnya, diantaranya menghasilkan temperatur nyala api yang lebih tinggi , baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.Seperti disebutkan, gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit. 

Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium Karbida (orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah gas Asetilen.

PERMASALAHAN:

Dari artikel diatas  diketahui bahwa pembentukan gas asetilena ini  dihasilkan dari reaksi batu Kalsium Karbida (orang-orang menyebut karbit) dengan air. tetapi kelebihan gas asetilena memiliki kelebihan dibanding dengan gas bahan bakar lainnya, diantaranya menghasilkan temperatur nyala api yang lebih tinggi sebagai sumber panas. darimana asetilena dapat menghasilkan sumber panas padahal pembentukannya itu dari reaksi CaC2 dengan air?


5 komentar:

  1. seperti yang kita ketahui air memang tidak bisa menjadi bahan bakar, tetapi air bisa menghasilkan energi seperti hal yang kita ketahui juga yaitu PLTA . dan juga air bisa beraksi dengan hidrida untuk membentuk hidrogen yang dapat menghassilkan energi atau panas, sehingga dengan demikian yang menjadi sumber energi atau panas dari alkuna adalah hidrida, bukan air.

    BalasHapus
  2. saya ingin menambahkan jawaban dari permasalahan diatas , menurut sumber yang saya baca asetilena bisa menghasilkan sumber panas yaitu Bahan utama pembuatan asetilena adalah kalsium karbonat dan batubara. Kalsium karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium oksida dan batubara diubah menjadi arang, dan keduanya direaksikan menjadi kalsium karbida dan karbon monoksida,

    CaO + 3C → CaC2 + CO

    Kalsium karbida (atau kalsium asetilida) kemudian direaksikan dengan air dengan berbagai metode, menghasilkan asetilena dan kalsium hidroksida. Reaksi ini ditemukan oleh Friedrich Wohler di 1862.

    CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2

    Sintesis kalsium karbida memerlukan temperatur yang amat tinggi, ~2000 derajat Celsius, sehingga reaksi tersebut dilakukan di dalam sebuah tungku bunga api listrik. Reaksi ini merupakan bagian penting dari revolusi di bidang kimia pada akhir 1800-an, dengan adanya proyek tenaga hidroelektrik di Air Terjun Niagara.

    Asetilena juga dapat dihasilkan dengan reaksi pembakaran parsial metana dengan oksigen atau dengan reaksi cracking dari hidrokarbon yang lebih besar.

    Berthelot dapat membuat asetilena dari metanol, etanol, etilena, atau eter, dengan cara melewatkan gas atau uap dari salah satu zat tersebut melalui tabung merah panas. Berthelot juga menemukan asetilena dapat dibuat dengan cara memberikan kejutan listrik terhadap gas-gas sianogen dan hidrogen. Ia juga dapat membuat asetilena dengan mereaksikan hidrogen murni dan karbon secara langsung dengan menggunakan tegangan listrik

    BalasHapus
  3. assalamu"alaikum wr.wb
    saya akan mencoba menguralkan permasalahan di atas. menurut sumber yang saya baca asetilena bisa menghasilkan sumber panas yaitu Bahan utama pembuatan asetilena adalah kalsium karbonat dan batubara. Kalsium karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium oksida dan batubara diubah menjadi arang, dan keduanya direaksikan menjadi kalsium karbida dan karbon monoksida,

    CaO + 3C → CaC2 + CO

    Kalsium karbida (atau kalsium asetilida) kemudian direaksikan dengan air dengan berbagai metode, menghasilkan asetilena dan kalsium hidroksida. Reaksi ini ditemukan oleh Friedrich Wohler di 1862.

    CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2

    Sintesis kalsium karbida memerlukan temperatur yang amat tinggi, ~2000 derajat Celsius, sehingga reaksi tersebut dilakukan di dalam sebuah tungku bunga api listrik. Reaksi ini merupakan bagian penting dari revolusi di bidang kimia pada akhir 1800-an, dengan adanya proyek tenaga hidroelektrik di Air Terjun Niagara.

    Asetilena juga dapat dihasilkan dengan reaksi pembakaran parsial metana dengan oksigen atau dengan reaksi cracking dari hidrokarbon yang lebih besar.

    Berthelot dapat membuat asetilena dari metanol, etanol, etilena, atau eter, dengan cara melewatkan gas atau uap dari salah satu zat tersebut melalui tabung merah panas. Berthelot juga menemukan asetilena dapat dibuat dengan cara memberikan kejutan listrik terhadap gas-gas sianogen dan hidrogen. Ia juga dapat membuat asetilena dengan mereaksikan hidrogen murni dan karbon secara langsung dengan menggunakan tegangan listrik

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menambahkan jawaban dari permasalahan diatas:
    Reaksi antara batu karbit (CaC2) dengan air (H2O) menghasilkan etuna (C2H2) dan kalsium hidroksida {Ca(OH)2}
    CaC2 (s) + 2 H20 (l) → C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
    jadi etuna atau gas asetilena hasil reaksi inilah yang digunakan untuk mengelas. Karena gas asetilena ini ketika dibakar menghasilkan nyala api yg baik maka asetilena hasil dari reaksi antara batu karbit dengan air inilah yang digunakan.

    BalasHapus
  5. Kalsiumkarbida jadi asam asetat gimana reaksinya ?

    BalasHapus