PERTANYAAN:
1.JELASKAN
BAGAIMANA SUATU ALKANA MISALNYA CH4 DAPAT DIREAKSIKAN DENGAN ASAM KUAT, PADAHAL
ALKANA SUKAR BEREAKSI. JELASKAN UPAYA APA YG BISA DILAKUKAN AGAR BISA BEREAKSI
DENGAN ASAM TERSEBUT DAN APA HASILNYA BESERTA MEKANISMENYA
2.SUATU
ALKENA BILA DIOKSIDASI AKAN MENGHASILKAN SUATU EFOKSIDA BILA EFOKSIDA TERSEBUT DIASAMKAN, SENYAWA APA
YANG AKAN TERBENTUK?
a)JELASKAN
OKSIDATOR APA YANG DIGUNAKAN DAN ASAM YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBENTUK SENYAWA
TERSEBUT BAGAIMANA MEKANISMENYA
b)JELASKAN
KEMUNGKINAN POTENSI DARI SENYAWA YANG DIHASILKAN ITU
(BIOLOGI/KIMIA/FISIKA/MATEMATIKA)
3.SUATU
ALKUNA DAPAT DIBUAT DARI ALKANA JELASKAN MENGAPA REAKSI TERSEBUT BISA
TERJADI (C2H6 → C2H2)
4.SENYAWA
AROMATIK SUKAR DIADISI, TETAPI APABILA DIBAKAR MENGHASILKAN BILANGAN OKTAN YANG
TINGGI, MENGAPA DEMIKIAN? BANDINGKANLAH BILANGAN OKTAN DARI BENZENA DENGAN
BILANGAN OKTAN DARI PERTAMAX
Jawaban:
1.Alkana sukar bereaksi dengan asam kuat, bukan berarti alkana tidak dapat bereaksi. pada keadaan tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam kuat:
Seperti halnya halogenasi, atom-atom H dalam alkana berbeda laju reaksinya dalam nitrasi sehingga hasil nitrasi cenderung membentuk campuran. Contoh:
Dalam reaksi di atas terjadi substitusi satu atom H pada alkana oleh gugus -SO3H dan subsritusi ini dinamakan sulfonasi. Dalam reaksi sulfonasi terbukti bahwa laju substitusi H3˚ > H2˚ > H1˚
Nitrasi
Reaksi alkana dengan HNO3 pada suhu 150-475˚ C mengakibatkan terjadinya substitusi atom H pada alkana oleh gugus -NO2 (gugus nitro). Reaksi substitusi semacam ini dinamakan reaksi nitrasi,dan secara umum dituliskan dengan persamaan reaksi:
R-H + HO-NO2 → R-NO2 + H2O
Seperti halnya halogenasi, atom-atom H dalam alkana berbeda laju reaksinya dalam nitrasi sehingga hasil nitrasi cenderung membentuk campuran. Contoh:
CH3CH2CH3 + HNO3 → CH3CH2CH2NO2 + CH3CH(NO2)CH3
Sulfonasi
Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat dan dituliskan dengan persamaan reaksi umum: R-H + HO-SO3H → RSO3H + H2O
2. Efoksida adalah senyawa eter siklik dengan
cincin yang memiliki tiga anggota. Struktur dasar dari sebuah efoksida berisi
sebuah atom oksigen yang diikat pada dua atom karbon berdekatan yang berasal
dari hidrokarbon. Tegangan dari cincin dengan tiga anggota ini membuat senyawa
efoksida menjadi lebih reaktif daripada eter asiklik.
Disini senyawa yang di gunakan adalah
propilena maka senyawa yang terbentuk adalah propilen glikol.
a). Propilen
teroksidasi dengan hidrogen peroksida menjadi propilen oksida dan air
CH3CH=CH2 + 2H2O ---------> CH3CHCH2O + H2O
Selanjutnya
propilen oksida di hidrolisis menggunakan katalis asam atau basa menjadi
propilen glikol
b).
-Propilen
glikol adalah propana-1,2-diol dengan rumus molekul C3H8O2 dan
berat molekul 76,10. Struktur kimia propilen glikol :
CH3 – CH
(OH) – CH2OH
Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet,
antimikroba, disinfektan, humektan, solven, stabilizer untuk vitamin dan
kosolven yang dapat bercampur dengan air. Propilen glikol digunakan
secara luas dalam formulasi sediaan farmasi, industri makanan maupun kosmetik,
dan dapat dikatakan relatif non toksik.
Dalam formulasi atau teknologi farmasi, propilen glikol
secara luas digunakan sebagai pelarut, pengekstrak dan pengawet makanan dalam
berbagai sediaan farmasi parenteral dan non parenteral. Propilen glikol
merupakan pelarut yang baik dan dapat melarutkan berbagai macam senyawa,
seperti kortikosteroid, fenol, obat-obat sulfa, barbiturat, vitamin (A dan D),
kebanyakan alkaloid dan berbagai anastetik lokal.
3. suatu alkuna dapat
dibuat melalui reaksi pirolisis, dihalogenasi, dan direaksikan dengan basa kuat.
Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui
proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya,
di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Pada proses ini untuk
merubah alkana ( etana) menjadi alkuna ( etuna) dilakukan dalam pemanasan tanpa
oksigen pada suhu 1000°C, sekaligus dngan menggunakan katalis platina (Pt) yang
dapat membantu proses pirolisis tersebut. Adapun fungsi katalis Pt tersebut
yaitu:
- berfungsi untuk
menurunkan energi aktivasi agar proses pirolisis yang dilakukan tidak sampai
pada suhu yang tinggi.
-berfungsi menarik
proton H+ dari etana sehingga menjadi etuna
-berfungsi melindungi
structur karbon dengan karbon lain umtuk menghindari pemutusan ikatan melalui
pemanasan pada suhu yang cukup.
Pt
C2H6 ---------------->
C2H4 + H2
<1000°C
Kemudian senyawa ini dihalogenasi, Sebagai
contoh, bromin ditambahkan membentuk 1,2-dibromoetana.
Br Br
Kemudian senyawa ini
dihidrogenasi menggunakan basa kuat sehingga menghasilkan senyawa alkuna.
Br Br
4. berdasarkan teori resonansi pada benzena. ikatan rangkap pada molekul benzena
tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah
(terdelokalisasi). Gejala ini disebut resonansi.
Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal.
Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu.
Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal.
Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu.
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar
tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Nilai bilangan oktan
ditetapkan 0 untuk n-heptana yang mudah terbakar dan 100 untuk iso oktana yang
tidak mudah terbakar. Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar
bilangan oktan adalah n-heptana dan2,2,4-trimetilpentana (isooktana). Bilangan oktan untuk campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana ditetapkan sebesar 87 satuan.
Perbandingan nilai bilangan ontan pada bensin dan pertamax
yaitu bensin memiliki bilangan oktan antara 80-88, sedangkan pertamax memiliki
bulangan oktan antara 91-92.
Dilihat dari perbandingan bilangan bensin dan pertamax,
menunjukkan bahwa pertamax memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi, dan hal
ini menyebabkan pertamax lebih baik dari pada bensin. Sehingga dapat
meningkatkan kinerja mesin, dan pembakaran yang terjadi lebih sempurna.