Sabtu, 04 Januari 2014

UAS kimia organik 1

Nama: Jubaidi Ismail
Nim: A1C111036

SOAL UAS KIMIA ORGANIK 1

1. A) Jelaskan bagaimana asam benzoat di sintesis dari suatu senyawa aromatik!
     B) jelaskan bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!
2. Jelaskan mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak           memiliki kemapuan demikian?
3. A) Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan  fehling B memberikan hasil positif.
B)  hasil dari tersebut di atas bila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara mengidentifikasinya!
4. Mengapa suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na) 
jelaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!
5. Bila fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!
6. Etanol berfungsi digunakan sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turuna alkohol yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar,? apa syarat-syaratnya? Dan berikan contoh!

Jawaban:
1.a) Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial toluena dengan oksigen. Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan naftenat. Proses ini menggunakan bahan-bahan baku yang murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai ramah lingkungan.
Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air. 
Dari benzaldehida
Disproporsionasi benzaldehida yang diinduksi oleh basa dalam reaksi Cannizzaro akan menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil alkoholdalam jumlah yang sama banyak. Benzil alkohol kemudian dapat dipisahkan dari asam benzoat dengan distilasi.

b) asam salisilat dapat di bentuk  melalui reaksi asam benzoat dan chloro acetic acid dengan katalis NaOH .

               OOCCH2OC6H4COOH     +       ClCH2COOH             OH-             C7H6O3        
                           Asam benzoate                     chloro acetic acid                     asam salisilat


2.- Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.

Selain itu fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik karena fenol dapat membunuh bakteri.

-alkohol tidak dapat dijadikan antiseptik karena,Tidak semua kuman mati dengan pemberian alkohol, namun setidaknya alkohol dapat berperan dalam menghambat pertumbuhan kuman. Alkohol berperan dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan banyak jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, virus, dan protozoa. Jenis alkohol yang digunakan biasanya adalah jenis etil alkohol atau etanol, dengan konsentrasi optimum 70%.
selain itu, Harus diperhatikan bahwa penggunaan obat tersebut pada kulit yang terkelupas dapat menimbulkan rasa terbakar, sehingga sebaiknya dihindari. Jangan salah menggunakan jenis metil alkohol atau dikenal dengan metanol. Alkohol jenis itu biasanya digunakan dalam industri dan tidak boleh digunakan sebagai antiseptik, karena dosis rendahnya saja dapat mengakibatkan masalah penglihatan dan gangguan saraf.

3.a) suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan  fehling B memberikan hasil positif. Dan menghasilkan endapan berwarna merah bata.

b) Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung asam H2SO4 terjadilah hidrolisis yang memberikan hasil alkohol. Contoh:

C2H5-O-C2H5 + H2O → 2 C2H5OH ( etanol )
Kemudian etanol ini dioksidasi, maka atom oksigen dari oksidator KMnO4 menyerang molekul-molekul etanol
dari reaksi diatas terbentuk aldehida atau etanal. Karena KMnO4 adalah oksidator kuat, maka oksidasi tersebut berkelanjutan. Gugus fungsi pada etanal (-CHO) ketika bertumbukan dengan atom O dari oksidator membentuk gugus fungsi baru, yaitu (-COOH) gugus karboksilat, karena satu atom H pada -CHO ini langsung mengikat atom O. Senyawa yang terbentuk adalah asam etanoat atau asam asetat atau dikenal juga sebagai asam cuka. CH3CHO + (O) → CH3COOH
Cara mengidentifikasi asam asetat :
 dapat dilakukan dengan memasukkan 1 ml larutan sampel asam asetat (yang ingin diuji) ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan larutan feri klorida. Hasil percobaan yaitu warna larutan berubah menjadi orange. Perubahan warna yang dihasilkan pada percobaan ini menunjukkan adanya reaksi antara larutan asam asetat dengan larutan feri klorida.

4.secara umum alkohol lebih reaktif di bandingkan eter. Namun eter dapat leih reaktif jika di lihat dari pembakarannya:
• Reaksi pembakaran eter CH3-O-CH3 + 3O2 → 2CO2 + 3H2O seperti halnya alkohol dan senyawa2 karbon yang lain reaksi oksidasi akan menghasilkan hasil akhir CO2 dan H2O 
• Reaksi oksidasi alkohol juga menghasilkan hasil akhir CO2 dan H2O C2H5OH(l) + 3O2 → 2 CO2(g) + 3H2O(g) + kalor
dengan demikian eter dapat dimungkinkan menjadi reaktif.

5. Alkohol dan fenol bersifat asam lemah. Namun, sifat asam pada fenol lebih kuat daripada alkohol karena fenol memiliki anion dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin karbon melingkar. Selain itu dapat dibuktikan bahwa fenol lebih asam dibanding alkohol dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya. Fenol berlaku sebagai asam lemah (lebih lemah dari asam karboksilat),sehingga dengan basa dapat menghasilkan garam yang disebut fenoksida.

6. selain ethanol turunan alkohol lainnya seperti metanol, propanol dan butano,  juga dapat digunakan sebagai bahan bakar. Namun Metanol digunakan secara terbatas dalam mesin pembakaran dalam, dikarenakan metanol tidak mudah terbakar dibandingkan dengan bensin. Metanol juga digunakan sebagai campuran utama untuk bahan bakar model radio kontroljalur kontrol, dan pesawat model.
Syarat-syaratnya:
-tidak bersifat higroskopis, karena senyawa yg bersifat higroskopis dapat menyerap uap air langsung dari astmosfer.
-mempunyai nilai oktan yang tinggi
-dapat dioksidasi sehingga dapat menghasilkan energy yang cukup untuk menjalankan mesin kendaraan
-mudah di peroleh agar dapat di produksi secara massal.
Contohnya:
Bioethanol
Bioethanol merupakan bensin yang berasal dari tanaman. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena telah kita ketahui bahwa bahan bakar dari minya bumi sudah hampir habis. Bio ethanol di produksi dari hasil pertanian yang tidak layak di konsumsi seperti dari sampah atau limbah pasar, limbah pabrik gula, yang penting bahan apapun yang mengandung karbohidrat dan gula dapat di proses menjadi bioetanol. Melalui proses sakarifikasi, fermentasi, dan distilasi bahan bahan tersebut dapat dikonversi menjadi bahan bakar bioethanol.
Selain itu manfaat dari bahan bakar bioethanol itu sendiri yaitu:
-pembakaran lebih sempurna
-tarikan mesin lebih spontan dan enteng
-mesin menjadi lebih halus
-irit bahan bakar sampai 20%