Senin, 16 Desember 2013

ETER

Eter juga sering disebut alkoksialkana. Hal ini dikarenakan eter dianggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana tersebut diganti oleh gugus alkoksi (-OR’). Rumus umum eter adalah CnH2n+2O dengan struktur umum R-O-R’. Penamaan eter secara IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dilakukan dengan mengganti akhiran –a menjadi –oksi, contohnya CH3-O-CH3 (C2H6O) disebut metoksimetana. Sedangkan penamaan sederhananya yaitu alkil alkil eter, dimana nama kedua gugus alkil diikuti dengan kata eter dalam 3 kata. Contohnya seperti CH3-O-CH3 di atas, disebut sebagai dimetil eter. Adapun CH3-CH2-O-CH3 disebut metil etil eter.
Rumusan penentuan tata nama eter didasarkan pada beberapa hal di bawah ini:
Rantai C yang lebih pendek disebut sebagai alkoksi
Rantai C yang lebih panjang disebut sebagai alkana
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sehingga letak gugus alkoksi akan memiliki nomor terkecil.
Rumus penentuan tata nama eter secara umum adalah:
(no.cabang)-(nama cabang)-(no.gugus alkoksi)-(nama gugus alkoksi)(nama rantai induk alkana)
Contohnya adalah:
CH3-O-CH2-CH2-CH2-CH3: 1-metoksibutana = butil metil eter
CH3-CH2-O-CH2-CH2-CH3: 1-etoksipropana = etil propil eter
CH3-CH2-O-CH3: metoksietana = metil etil eter
Eter memiliki beberapa sifat khas, yaitu:
1. Sifat Fisis
Senyawa eter dengan rantai C pendek berbentuk cair pada suhu kamar
Semakin panjang rantai C suatu senyawa eter, maka titik didihnya akan semakin tinggi, namun tetap relatif rendah dibandingkan alkohol
Kurang polar sehingga susah/tidak dapat larut dalam air. Pada suhu kamar, kelarutan eter dalam air hanya 1,5%
2. Sifat Kimia
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air
Secara umum merupakan senyawa yang reaktifitasnya rendah, namun masih lebih tinggi dibandingkan alkana
Tidak dapat bereaksi dengan logam aktif
Dapat bereaksi dengan fosfor pentaklorida (PCl5)
Dapat terurai oleh asam halida
Reaksi-reaksi eter:
1. Pembakaran
Reaksi pembakaran eter akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Adapun contoh reaksinya:
CH3-O-CH3 + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
2. Reaksi dengan logam aktif
Eter tidak dapat bereaksi dengan logam aktif seperti natrium.
3. Reaksi dengan fosfor pentaklorida
Fosfor pentaklorida merupakan senyawa tidak berwarna dan merupakan salah satu agen klorinasi pada reaksi-reaksi kimia. PCl5 ini termasuk salah satu senyawa berbahaya karena bereaksi secara keras dengan air membentuk asam klorida, salah satu asam kuat. Eter dapat bereaksi dengan fosfor pentaklorida tanpa membentuk asam klorida. Adapun reaksi eter dengan fosfor pentaklorida dapat dituliskan sebagai:
R-O-R’ + PCl5 → R-Cl + R’-Cl + POCl3
4. Reaksi dengan asam halida (HX)
Eter dapat diuraikan oleh senyawa-senyawa hidrogen halida (HX), terutama asam iodida (HI). Berikut adalah reaksi eter dengan asam halida:
Asam halida terbatas: R-O-R’ + HI → R-OH + R’-I

Asam halida berlebih: R-O-R’ + 2HI → R-I + R’-I + H2O

Eter memiliki rumus umum yang sama dengan alkohol yaitu CnH2n+2O. Lalu bagaimana membedakan alkohol dan eter? Ada beberapa karakter yang dapat membedakan satu sama lain, yaitu:
Alkohol dapat larut dalam air karena sifatnya yang polar, sedangkan eter kurang polar sehingga susah larut dalam air
Titik didih alkohol lebih tinggi daripada eter
Alkohol bereaksi dengan fosfor pentaklorida (PCl5) membentuk asam klorida sedangkan eter tidak membentuk asam klorida
Alkohol dapat bereaksi dengan logam aktif seperti natrium membentuk hidrogen, sedangkan eter tidak dapat bereaksi
Alkohol dapat dioksidasi menghasilkan keton, sedangkan eter tidak
Dalam kehidupan sehari-hari, eter dapat digunakan dalam beberapa bidang, yaitu:
-Pelarut dalam reaksi-reaksi kimia
-Obat bius dalam proses operasi: dietil eter
-Bahan aditif bensin untuk menaikkan nilai oktan: metil ters-butil eter (MTBE)

Permasalahan:

seperti yang telah kita ketahui bahwa eter memiliki rumus umum yang sama dengan alkohol. namun salah satu hal yang dapat membedakan eter dengan alkohol yaitu alkohol dapat bereaksi dengan logam aktif sedangkan eter tidak.. yang ingin saya tanyakan mengapa eter tidak dapat bereaksi dengan logam aktif?

Rabu, 04 Desember 2013

Alkohol dan Fenol

Alkohol dan Fenol yang disebut sebagai alkohol aromatik mempunyai rumus struktur R-OH. Dimana pada alkohol (alkohol alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya dengan fenol adalah gugus R nya adalah gugus aril (Benzena yang kehilangan 1 atom H atau -C6H5)
                               CH3 – CH2 – OH
Fenol                                    Etanol (alkohol)   
Alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C.
R-CH2-OH           R2-CH-OH                  R3C-OH
Alkohol primer       Alkohol sekunder         Alkohol tersier
Alkohol adalah asam sangat lemah. Pada larutan encer dalam air, alkohol mempunyai pKa yang kira-kira sama  dengan air. Namun dalam keadaan murni keasaman alkohol jauh lebih lemah daripada air. Hal ini disebabkan karena anion yang dihasilkan oleh resonansi, dengan mmuatan negatif yang lebar (delokasi) oleh cincin aromatik.
Fenol atau asam karboksilat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memilki sifat yang cenderung asam artinya ia dapat lansung melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air.
Perbedaan alkohol dan fenol dibagi menjadi 2 yaitu :
1.       Hidrogen pada fenol bersifat asam dari pada alkohol
2.       Guguh –OH pada fenol terikat dengan cincin aromatik sedangkan pada alkoholterikat pada atom karbon terbuka. Gugus OH pada aromatik sulit disubtitusi pada alkohol bisa disubtitusi.


REAKSI
a.         Kelarutan dalam air

1.                Metanol
CH3OH + H2O ----------> CH3O + H3O

       
2.                Etanol

CH3CH2OH +H20 --------------> CH3CH2O + H3O

       
 3.         Fenol

  

          b.        Kelarutan dalam n-Heksana
         1.       Metanol
      CH3CH2OH + C6H14 -----------------> CH6CH16CHCH3 + H2O

     2.       Etanol
      CH3CH2OH + C6H14 -----------------> CH6CH16CHCH3 + H2O

      3.       Fenol





PERMASALAHAN:
Dari artikel di atas dapat dilihat bahwa alkohol dapat larut dalam air sedangkan fenol tidak. yang saya ingin tanyakan yaitu:
Mengapa alkohol dapat larut dalam air, sedangkan fenol tidak larut dalam air? tolong jelaskan.